RENUNGAN SINGKAT (Rabu, 6 Juni 2018; di Jalan
Siwalankerto Tengah gg Salak)
Biasanya kami KomSel Pemuda di GBT Kristus Pengasih
(Jalan
Raya Kutisari Indah 121-123, Surabaya). KomSel Pemuda ini akan terus
berlangsung setiap hari Rabu, pukul 19.30-21.00 WIB.
Untuk info lebih lanjut boleh pantau di instagram
@gbtkp_multimedia.
Shalom, sahabat
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus!
Berikut ini
merupakan renungan singkat yang membahas tentang GAMBAR DIRI (Self Image).
Baca—Amsal 23:7a
Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia. (TB)
For as he thinketh in his heart, so [is] he. (KJV)
Dari
ayat tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa apa yang dipikirkan manusia dalam
hatinya, seperti itulah dia.
Gambar
diri itu berbicara tentang suatu identitas. Bagaimana kita menilai diri kita
sendiri itu akan mempengaruhi bagaimana cara kita bersikap dan bagaimana orang
lain akan memandang kita.
Jika
kita menilai diri kita sendiri, dengan persepsi seperti “aku orang yang gagal”,
“aku orang yang susah”, “aku orang yang miskin”, “aku orang yang melarat”, ya,
jadilah itu!
Lain
jika kita menilai diri kita dengan “aku orang yang berharga di mata Tuhan”,
“aku orang yang dikasihi Tuhan”, “aku orang yang diciptakan Tuhan unik, tidak
sama dengan orang lain, special”,
lalu Tuhan mau pakai kita yang unik dan percaya bahwa Tuhan punya rencana yang
besar, maka jadilah hidup kita seperti itu.
Jadi,
apa yang kita pikirkan di dalam hati, dan apa yang kita nilai di diri kita
sendiri, seperti apa, ya seperti itulah yang akan menjadi diri kita.
Ingat
kisah Musa, saat Musa diutus Tuhan untuk memimpin Bangsa Israel keluar dari
Mesir,
Baca—Keluaran 4:10-11
ayat 10 Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah."
ayat 11 Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: "Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN. (TB)
di
ayat 10 Musa bilang bahwa dirinya berat mulut dan berat lidah, dia berkata
bahwa dirinya gak mampu, gak bisa, tapi di ayat 11 Tuhan menyatakan diriNya
bahwa Dialah yang membuat lidah.
Ilustrasi:
Bayangkan jika
Anda memiliki telepon pintar. Si telepon pintar ini berkata kepada si perusahaan yang membuat dirinya: “Aku ini
hanya telepon biasa, hanya bisa digunakan telepon dan sms saja. Bagaimana
mungkin aku bisa menangkap gambar? pesan dengan aplikasi ojek online? Atau
bagaimana mungkin aku bisa memudahkan orang dalam menemukan alamat rumah orang
lain?”
Orang yang
membuat telepon pintar ini akan berkata kepada telepon pintar tersebut: “Kamu
itu ciptaanku! Aku yang menciptakan kamu! Aku yang tau kamu itu bisa hal apa
saja yang bisa kamu lakukan.
Sama
seperti Firman Tuhan, dalam ayat 11, dimana Tuhan seperti berkata: kamu tau,
Aku itu yang menciptakan kamu! Jika Aku berkata bisa, berarti kamu bisa! Jika
kamu bilang gak kuat, tapi Tuhan justru bilang kamu mampu, harusnya kamu mampu!
Jadi
mari kita punya pandangan bahwa identitas diri kita ini seharusnya Tuhan yang
lebih tau kita itu mampu atau tidak. Jangan mudah menilai bahwa kita ini tidak
mampu, gak bisa ini, gak bisa itu. Karena Tuhan yang menciptakan kita, Dia tau
mana yang terbaik untuk hidup kita.
Contoh
lagi, selain Musa, identitas diri yang jatuh, yaitu kisahnya 10 pengintai dari
Bangsa Israel ke Negeri Kanaan. Kisah 10 pengintai ini melihat orang-orang
raksasa, tinggi-besar, tapi mereka menganggap diri mereka seperti belalang.
Baca—Bilangan 13:33Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami. (TB)
Saat 10 pengintai itu menilai diri mereka sebagai belalang, ya jadi seperti itu.
Mental mereka akan menjadi kecil. Lain jika seperti Yosua dan Kaleb, dari 2
pengintai ini, mereka melihat di sisi yang berbeda.
Baca—Bilangan 14:8-9
ayat 8 Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
ayat 9 Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka." (TB)
Tuhan
memberikan tanah Kanaan itu ternyata hanya pada orang yang percaya pada Tuhan,
yaitu Yosua dan Kaleb dan beberapa orang yang dipilih Tuhan untuk bisa masuk ke
tanah perjanjian, yaitu tanah Kanaan, sedangkan banyak orang yang menganggap
dirinya hanya belalang tidak akan bisa masuk kesana. Dari kisah ini, jangan
sampai menganggap diri kita ini belalang, kecil, gak mampu atau gak bisa. Tapi
tetaplah percaya, bahwa Tuhan ada beserta kita. Meskipun hari ini kita merasa
gak bisa, suatu saat kita pasti bisa, karena Tuhan yang akan membuat kita mampu
sesuai dengan kehendak Tuhan.
Saat
kita tidak memiliki identitas, hidup kita berjalan, tapi gak tau kita itu seperti
apa, maka pasti kita gak tau arah hidup kemana. Beda jika kita memiliki
identitas yang benar, karena dengan memiliki identitas yang benar, kita dapat
menentukan arah tujuan hidup kita.
Semoga renungan singkat ini, dapat menjadi berkat bagi pembaca. Kiranya
Tuhan Yesus Kristus selalu memberkatimu. Amin. (YK/DL)